---- Forwarded Message ----
Sent: Wednesday, July 9, 2008 1:57:15 PM
Subject: [tangandiatas] Kata-kata Bijak Ustadz Rahmat Abdullah dalam Film Sang Murabbi
Assalamu'alaikum Wr Wb
“Ada dua hal yang mesti kita ingat. Kebaikan orang lain
sama diri kita. Dan keburukan diri kita sama orang lain. Tapi ada dua
hal juga yang mesti kita lupakan. Kebaikan diri kita pada orang lain
dan keburukan orang lain pada diri kita…”
———
“Allah telah berfirman: ‘Sesungguhnya, Aku ciptakan langit dan
bumi ini, wahai manusia, buat kamu untuk berfikir, untuk menelaah
bagaimana kamu menjalani hidup ini.‘
Ya ayuhal ikhwah, Antum perhatikan bagaimana Alloh telah
menciptakan batu dan air yang mengalir di sungai ini. Antara batu dan
air tidak ada pertikaian diantara mereka. Batu tidak pernah mengatakan,
‘Hai air kenapa bunyimu terlalu keras’ Atau air mempersoalkan, ‘Batu,
kenapa kau ada disini.’ Tidak ada persengketaan diantara mereka; Mana
hak saya… Mana kewajiban kamu… Tapi kenapa kita tidak mau mengambil ‘ibroh
dari batu dan air? Kenapa kita mulai bercerai-berai, memikirkan ini
hakku… ini hak saya… Ini kewajibanku… Itu kewajibanmu… Malu kita semua
pada batu dan air! Ini saatnya antum semua bersatu, bekerjasama dalam ukhuwah Islamiyah… Allahu Akbar!”
———
“Jangan sampai nanti orang-orang tarbiyah dibenci karena
orientasi kekuasaan. Dia tidak boleh berbangga dengan bangunannya, lalu
tertidur-tidur tidak pernah mengurus urusan hariannya. Tetap dia harus
kembali pada akar masalahnya, akar tarbiyahnya, mahabbin, tempat kancah dia dibangun.”
———
“Nah, akhi. Tantangan dakwah seperti itu. Diuji dengan kesusahan…
Dicoba dengan penderitaan… Insya Allah, kita kuat. Tapi jika diuji oleh
Allah dengan kenikmatan, ini yang kita mesti hati-hati. Antum mesti
sabar… ikhlas… Ingetin terus temen-temen antum, jangan seperti monyet…”
———
“Kendor ga kendornya dakwah ini kita lihat dari asal muasalnya.
Dakwah ini kan ibarat kita lagi buka lahan sawah. Kita cari benih yang
baik.. kita cari lahan yang baik.. kemanapun kita cari. Nah, kalo dapet
benih.. kita tabur deh tuh ke padang yang baik juga. Nah sekarang udah
kita tanam, kita masukin aer, nah ketika aer masuk.. ada yang dateng,
belut yang dateng. Soalnya kita mau sibuk sama sawah apa mau sibuk sama
belut..?”
———
“Kalau uang udah habis, minta aja lagi sama Alloh. Kalau uang udah
mau abis.. itu berarti rejeki udah mau dateng lagi. Kayak sumur aja,
kalau sumur kering, berarti ujan udah mau dateng.”
———
“Setiap marhalah itu ada rijalnya, ada masalahnya. Jadi masing-masing kita ada cobaannya dari Alloh subhanahu wa ta’ala, begitu juga dakwah kita. Obatnya adalah kesabaran, keikhlasan antum, pengorbanan temen-temen dan kita kembali ke asholah dakwah ini.. ”
———
“Seonggok kemanusiaan terkapar. Siapa yang mengaku bertanggung
jawab? Bila semua pihak menghindar, biarlah saya yang menanggungnya,
semua atau sebagiannya…”
Sumber : apadong.com
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Sent: Wednesday, July 9, 2008 1:57:15 PM
Subject: [tangandiatas] Kata-kata Bijak Ustadz Rahmat Abdullah dalam Film Sang Murabbi
Assalamu'alaikum Wr Wb
“Ada dua hal yang mesti kita ingat. Kebaikan orang lain
sama diri kita. Dan keburukan diri kita sama orang lain. Tapi ada dua
hal juga yang mesti kita lupakan. Kebaikan diri kita pada orang lain
dan keburukan orang lain pada diri kita…”
———
“Allah telah berfirman: ‘Sesungguhnya, Aku ciptakan langit dan
bumi ini, wahai manusia, buat kamu untuk berfikir, untuk menelaah
bagaimana kamu menjalani hidup ini.‘
Ya ayuhal ikhwah, Antum perhatikan bagaimana Alloh telah
menciptakan batu dan air yang mengalir di sungai ini. Antara batu dan
air tidak ada pertikaian diantara mereka. Batu tidak pernah mengatakan,
‘Hai air kenapa bunyimu terlalu keras’ Atau air mempersoalkan, ‘Batu,
kenapa kau ada disini.’ Tidak ada persengketaan diantara mereka; Mana
hak saya… Mana kewajiban kamu… Tapi kenapa kita tidak mau mengambil ‘ibroh
dari batu dan air? Kenapa kita mulai bercerai-berai, memikirkan ini
hakku… ini hak saya… Ini kewajibanku… Itu kewajibanmu… Malu kita semua
pada batu dan air! Ini saatnya antum semua bersatu, bekerjasama dalam ukhuwah Islamiyah… Allahu Akbar!”
———
“Jangan sampai nanti orang-orang tarbiyah dibenci karena
orientasi kekuasaan. Dia tidak boleh berbangga dengan bangunannya, lalu
tertidur-tidur tidak pernah mengurus urusan hariannya. Tetap dia harus
kembali pada akar masalahnya, akar tarbiyahnya, mahabbin, tempat kancah dia dibangun.”
———
“Nah, akhi. Tantangan dakwah seperti itu. Diuji dengan kesusahan…
Dicoba dengan penderitaan… Insya Allah, kita kuat. Tapi jika diuji oleh
Allah dengan kenikmatan, ini yang kita mesti hati-hati. Antum mesti
sabar… ikhlas… Ingetin terus temen-temen antum, jangan seperti monyet…”
———
“Kendor ga kendornya dakwah ini kita lihat dari asal muasalnya.
Dakwah ini kan ibarat kita lagi buka lahan sawah. Kita cari benih yang
baik.. kita cari lahan yang baik.. kemanapun kita cari. Nah, kalo dapet
benih.. kita tabur deh tuh ke padang yang baik juga. Nah sekarang udah
kita tanam, kita masukin aer, nah ketika aer masuk.. ada yang dateng,
belut yang dateng. Soalnya kita mau sibuk sama sawah apa mau sibuk sama
belut..?”
———
“Kalau uang udah habis, minta aja lagi sama Alloh. Kalau uang udah
mau abis.. itu berarti rejeki udah mau dateng lagi. Kayak sumur aja,
kalau sumur kering, berarti ujan udah mau dateng.”
———
“Setiap marhalah itu ada rijalnya, ada masalahnya. Jadi masing-masing kita ada cobaannya dari Alloh subhanahu wa ta’ala, begitu juga dakwah kita. Obatnya adalah kesabaran, keikhlasan antum, pengorbanan temen-temen dan kita kembali ke asholah dakwah ini.. ”
———
“Seonggok kemanusiaan terkapar. Siapa yang mengaku bertanggung
jawab? Bila semua pihak menghindar, biarlah saya yang menanggungnya,
semua atau sebagiannya…”
Sumber : apadong.com
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar